Selasa, 10 Oktober 2017
KEBUTUHAN NUTRISI
1. Fungsi organ tubuh
2. Mempertahankan suhu
3. Fungsi enzim
4. Pertumbuhan
5. Pergantian sel yang rusak
Metabolisme adalah semua proses biokimia pada sel tubuh meliputi: anabilosme (membangun) dan katabolisme (pemecahan). Nutrisi (ilmu gizi) mempelajari kebutuhan zat gizi baik kualitas maupun kuantitas untuk kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan nutrisi setiap orang berbeda-beda menurut usia, jenis kelamin dan gaya hidup seseorang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi yaitu:
1. Faktor fisiologis (kebutuha metabolisme basal)
2. Faktor patofisiologis (penyakit tertentu)
3. Faktor sosio-ekonomi
Metabolisme gizi bisa terjadi karena malabsorpsi atau asupan yang kurang, seperti:
1. Kuashioshor (kurang asupan protein)
2. Seroftalmia (kurang asupan vitamin A)
3. Starvasi/sel-sel kelaparan (kurang asupan energi)
4. Anemia (defisiensi vitamin B12 dan asam folat)
5. Obesitas, Ateroskelosis (nutrisi dan prevalensi)
Fungsi zat gizi yaitu:
1. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan dan kerja fisik.
2. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan.
3. Sebagai pelindung dan pengatur.
Keseimbangan energi
Energi adalah kekuatan untuk bekerja. Manusia membutuhkan energi untuk terus menerus berhubungan dengan lingkungan.
Keseimbangan energi:
pemasukan energi = pengeluran energi
atau
pemasukan energi = total pengeluaran energi
( panas + kerja + energi yang disimpan)
Pemasukan energi
Merupakan energi yang dihasilkan selama proses oksidasi makanan. Makanan dipecah secara kimiawi menjadi protein, lemak dan KH. Satuan untuk besarnya energi yang dihasilkan disebut kalori. 1 kkal = 1 kalori besar (K)= 1.000 kal. 1 kkal adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius. Ketika makanan tidak tersedia maka glikogen (cadangan KH dalam hati dan jaringan otot) akan dipecah.
Pengeluaran energi
Adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk mensuport jaringan dan fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa fosfat, misalnya: adenosin triphosfat (ATP). Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolism Rate (BMR) dan aktifitas fisik.
Basal Metabolism Rate (BMR)
Adalah energi yang digunakan tubuh pada saat isirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, pernafasan, peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh. Kebutuhan energi basal dipengaruhi oleh:
1. Usia
Usia 0-10 tahun kebutuhan BMR bertambah dengan sepat, setelah 20 tahun lebih konstan.
2. Jenis kelamin
Kebutuhan BMR laki-laki lebih besar daripada wanita (laki-laki 1,0kkal/Kg BB/jam, wanita 0,9 kkal/Kg BB/jam)
3. Tinggi badan dan berat badan
Berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas pengeluaran panas akan meningkat sehingga kebutuhan basal juga meningkat.
4. Kelainan endokrin
Hormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme.
5. Suhu lingkungan
Suhu tubuh lebih dingin akan meningkatkan metabolisme dengan banyak memproduksi panas.
6. Sakit
Pada orang sakit suhu tubuh akan meningkat sehingga akan mempercepat reaksi kimia. Peningkatan 1oC akan meningkatkan BMR sebanyak 14%.
7. Hamil
Untuk memenuhi kebutuhan dan pertumbuhan janin maka metabolisme juga akan meningkat.
8. Stress dan ketegangan
Merangsang produksi katekolanin yang mempunyai efek peningkatan metabolisme.
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya:
1. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran BB orang drngan TB. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan untuk mengkaji over weight dan obesitas.
Rumus: BB (Kg)
TB (M)
2. Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan BB optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. BB ideal adalah jumlah TB dalam cm dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi:
1. Peningkatan Basal metabolism Rate
2. Aktifitas tubuh
3. Faktor usia
4. Suhu lingkungan
5. Penyakit atau status kesehatan
Elemet nutrien/zat gizi terdiri atas:
1. Karbohidrat
merupakan sumber energi utama (80% energi), 1 gr KH = 4 kkal. Sumber: makanan pokok (beras, jagung, kacang, sagu, singkong).
Fungsinya:
– Sumber energi utama bagi otak dan saraf
– Membuat cadangan tenaga tubuh
– Pengaturan metabolisme lemak
– Efisiensi penggunaan protein
2. Protein
Bersumber dari protein hewani dan protein nabati, 1 gr = 4 kkal
Fungsinya:
– Keseimbangan cairan (keseimbangan asam)
– Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
– Pengaturan metabolisme (enzim dan hormon)
– Sumber energi
– Tempat menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan (dalam bentuk kromosom)
3. Lipid
Disamping sebagai sumber energi juga untuk melarutkan vitamin (ADEK). Antara konsumsi dengan penyakit saling berhubungan terutama lemak jenuh, 1 gr = 9 kkal. Sumber: daging hewan pemamah biak, produk olahan susu dan margarin juga kuning telor (kolesterol)
Fungsi:
– Memberi kalori
– Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus
– Memberi asam-asam lemak esensial
4. Asam Lemak Esensial
Prekursor leukotrin, prostaglandin dan tromboxon, semuanya berfungsi sebagai hormon lokal. Diet 12% dari total energi mencegah defisiensi klinik.
5. Mineral
Fungsi:
– Membangun jaringan tulang
– Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
– Memberi elektrolit untuk keperluan otot dan saraf
– Membangun berbagai enzim
6. Vitamin
Senyawa organik esensial yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berlangsungnya metabolisme dalam tubuh. Kebutuhan tergantung dari jenis dan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin dan keadaan fisiologis. Dengan makan-makanan yang sehat kita sudah cukup akan kebutuhan vitamin. Kekurangan terjadi bila salah makan, gangguan penyerapan, penggunaan obat yang menyebabkan flora usus mati. Tidak disimpan didalam tubuh kecuali; A,D,E dan B12. Kekurangan vitamin dapat diberikan melalui suplemen yang mengandung vitamin.
Klasifikasi:
a. Vitamin larut lemak
– Vit A
Disebut juga retinol, dibentuk dari pemecahan provitamin beta karoten, bahan pewarna pigmen penglihatan yaitu radopsin. Sebagai pelindung oksidasi, bentuk simpanan (ester retinol) dihati. Kekurangan: buta senja, kerusakan mata dan gangguan pertumbuhan.
– Vit D
Disebut juga dengan kalsiol, didalam hati dan ginjal kalsiol diubah menjadi kalsitriol, kalsitriol dan hormon paratirin dan kalsitonil mengatur metabolisme kalsium. Kekurangan : Rachitis (Osteomalasia). Ganguan mineralisasi tulang.
– Vit E
Terdiri atas tokoferol dan senyawa sejenis yang mengadung cincin kroman. Sebagai pelindung oksidasi asam lemak tak jenuh. Sumbernya: pada biji-bijian yang sedang tumbuh dan gandum.
– Vit K
Disebut juga fitokinon: Manadion (K3), Filokinon (K1) dan Manakuinon (K2n). Penting pada karboksilasi residu glutamat pada protein plasma untuk penggumpalan darah, sehingga pembekuan darah dapat diperlambat. defisiensi jarang terjadi karena dapat dibentuk oleh bakteri flora usus.
b. Vitamin larut dalam air
– Vit B/Riboflavin
Membantu dalam proses metabolisme sebagai bahan dasar gugus prostetik FMN dan FAD. FAD, FMN merupakan komponen yang terikat secara kovalen pada berbagai macam oksidoreduktase dan membantu pemindahan atom hidrogen.
– Vit B6
Pirimidin tersubstitusi: piridoksal (gugusan aldehid), Piridoksal (gugusan alkohol), Piridoksamin (gugusan amin). Piridoksal yaitu diridoksa fosfat yang merupakan koenzim pada metabolismeasam amino juga terdapat pada glikogen fosforilase. Defisiensi jarang terjadi.
– Vit B9
Merupakan anion asam folat yang terdiri derivat pteridin, PABA (Para Amino Benzoat dan Asam Glutamat). Folat setelah direduksi menjadi bentuk aktifnya tetrahidrofolat yang membantu reaksi metabolisme sebagai koenzim. Defisiensi: Anemia Megaloblastik dan gangguan sintesis DNA.
– Vit B12
Disebut sebagai kobalamin, disintesis hanya oleh mikroorganisme, terdapat terutama didalam hati, susu daging dan telor. Tidak terdapat pada produk tumbuh-tumbuhan sehingga bagi vegetarian harus berhati-hati. Hanya diserap bila mukosa lambung mensekresifaktor khusus suatu glikoprotein yang dapat mengikat kobalamin. hati dapat menyimpan Vit B12, berperan pada reaksi transfer seperti pada pembentukan suksinil Co-A dan metil malonil Co-A. Pembentukan metionin dari homosistein, ribonukleutida menjadi deoksiribonukleutida. Defisiensi terjadi bila tubuh tidak mempunyai faktor intrisik (anemia pernisiosa).
– Vit H (Biotin)
Sumber produk: ragi, kacang-kacangan, hati, kuning telor dan lain-lain. Didalam tubuh disintesis oleh flora usus. Dapat mengkatalisis reaksi karboksilasi melalui satu dari 2 atom N rantai samping yang dimiliki oleh biotin.
– Vit C
Merupakan asam L-askorbat (2 ketogulonoklaton). Hanya manusia, kera dan marmut yang membutuhkan vit C karena tidak mempunyai enzim L-gulonolakton oksidase yang dapat mengubah glukosa menjadi askorbat. Sumber: sayuran segar dan buah-buahan.
source:https://tedjho.wordpress.com/2012/04/15/kebutuhan-nutrisi/